Informasi Awal Pusat Krisis Kesehatan terhadap bencana Kejadian-Luar-Biasa-(KLB)---Keracunan- yang terjadi di 1 kecamatan, yaitu Sampang, SAMPANG, JAWA-TIMUR pada tanggal 10-12-2023. Terjadi keracunan makanan pada hari Minggu (10/12/2023) pukul 20.00 WIB di Kelurahan Rong Tengah dan Banyuanyar, Kecamatan Sampang setelah menghadiri sebuah acara
1) Abram baru saja sampai di tempat tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul ( Kej 11:30 ), perpisahan dengan keluarganya ( Kej 12:1 ), dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu. 2) Sebagaimana diteladani Abram, orang percaya yang berusaha untuk melayani Tuhan dan menaati Firman-Nya
Selamat pagi, bapak-ibu, opa-oma, mas-mbak dan seluruh Saudaraku yang baik. Kita mengucap syukur dan terima kasih pada Tuhan, bahwa pagi ini kita masih bisa membuka mata dan dipercaya untuk tetap menjalani kehidupan. Bahan refleksi harian: Keluaran 20:12. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu
Bacaan Kejadian 12:10-20 Kunci Sukses: Allah itu bijaksana, Ia akan menuntun kita keluar dari persoalan dan menolong kita untuk menemukan solusi yang tepat. Memperdalam Akar Iman: Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya. Kejadian 12:20 Kisah ini terjadi saat kelaparan hebat di Israel sehingga Abram harus
RCCG8th February 2021 Fasting and Prayer Points Phase 2 - Day 8 | RCCG 8th February 2021 Fasting and Prayer Points Phase 2 - Day 8
7eGB. 12 At nakita ko ang mga patay, malalaki at maliliit, na nangakatayo sa harapan ng luklukan; at nangabuksan ang mga aklat at nabuksan ang ibang aklat, na siyang aklat ng buhay at ang mga patay ay hinatulan ayon sa mga bagay na nasusulat sa mga aklat, ayon sa kanilang mga gawa.
Antara janji Tuhan dengan kenyataan yang terjadi seringkali berbeda jauh. Itu yang dialami oleh Abram. Abram baru saja menerima panggilan Tuhan untuk pergi ke Kanaan negeri yang berlimpah susu dan madu tapi kenyataannya Abram dan keluarganya mengalami kelaparan. Tuhan berjanji akan memberkati Abram dan membuatnya menjadi bangsa yang besar tapi kenyataannya Sarai isterinya adalah perempuan yang mandul, mustahil untuk mengandung. Sekalipun penggenapan janji Tuhan seolah masih jauh dan mustahil tapi dalam setiap episode kehidupan Abram Tuhan menempanya. Tuhan berproses di dalam hidup Abram. Tuhan ada dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Dalam proses kehidupannya, Abram dibentuk menjadi Bapa semua orang percaya. Allah campu tangan dalam hidup Abram. âAllah bertindak di tengah kesulitanâ sebagaimana tema khotbah kita hari ini. Pembacaan kita adalah kisah Abram yang pergi ke Mesir untuk menghindari bahaya kelaparan. Janji Tuhan belum digenapi tapi kesulitan besar sudah dialami, kelaparan yang hebat. Jadi Abram mengambil keputusan untuk pindah dan tinggal di Mesir sebagai orang asing. Menyongsong masa depan di Mesir Abram masih diliputi kegelisahan. Kegelisahan Abram bukan tentang apakah kepergiannya ke Mesir ini sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak? Kegelisahannya adalah karena Sarai, isterinya, yang berparas sangat cantik. Abram meminta Sarai untuk mengatakan kepada orang â orang Mesir bahwa Sarai adalah adiknya memang secara dalam garis silsilah keluarga, Sarai masih family Abram, tapi maksud Abram dibalik semua itu adalah Abram mau cari aman. Abram berkata demikian supaya orang-orang Mesir dapat menerima dia dengan baik, sebab jika mereka tahu bahwa Sarai adalah istri dari Abram, maka kemungkinan Abram akan dibunuh dan diperlakukan kasar. Ketakutan yang berlebihan membuat Abram melakukan cara yang keliru. Abram berusaha menghadapi masalah dalam hidupnya dengan caranya sendiri. Abram bukan sekedar cari aman tapi juga Abram mendapatkan keuntungan. Firaun mengingini Sarai. Firaun memberi Abram kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki â laki dan perempuan, keledai betina dan unta. Sudah cari aman, dapat keuntungan lagi, siapa yang tidak mau? Abram berpikir bahwa tindakannya benar. Tapi Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan bertindak di tengah situasi itu. Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun dan seisi istananya. Firaun menegor Abram dan mengembalikan Sarai kepada Abram. Dari kisah Abram, kita diajak dan diigatkan bahwa tujuan yang baik, tidak berarti menghalalkan segala cara. Jangan demi menyelamatkan diri sendiri, orang lain dengan sengaja dikorbankan. Abram bahkan mengorbankan Sarai dan kekudusan rumah tangganya. Pelajaran penting bagi kita bukan saja tentang keputusan dan tindakan Abram yang keliru, cari aman sendiri dan mendapatkan keuntungan. Tapi juga tentang relasi Abram dengan Tuhan. Kelaparan di Kanaan dan situasi di Mesir ternyata menunjukan bahwa Abram meragukan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Namun Tuhan setia. Tapi kelaparan di pakai oleh Allah untuk menyatakan kuasa-Nya kepada Abram bahwa Ia lebih besar dan berkuasa dari dewa-dewa orang Kanaan. Abram berpikir bahwa dengan pergi ke Mesir, ia dapat mengatur hidup menurut keinginannya tapi Tuhan menunjukan bahwa hidup Abram tetap ada dalam rencana Tuhan. Abram berpikir bahwa dengan pindah ke Mesir, ia dapat tetap hidup dan mendapatkan makanan, tapi ternyata di Mesir, Abram mendapatkan pelajaran bahwa hidup bukan saja soal ada makanan tapi juga soal mengimani janji Tuhan. Jadi hendaknya kita tidak menjalani hidup sekedar untuk mencari aman atau medapatkan keuntungan semata. Jalanilah hidup dalam rencana Tuhan dan bukan rencana kita, menurut kehendak Tuhan bukan keinginan kita. Karena Tuhan akan meluruskan apa yang bengkok di mataNya. Sisi kemanusiaan Abram menunjukan bahwa untuk taat dan beriman di tengah kesulitan memang tidak mudah. Tapi Tuhan yang Maha Tahu, Maha Hadir dan Maha Kuasa, dengan kemurahan-Nya, Tuhan bekerja untuk menuntun Abram kembali kepada kehendak dan maksud Tuhan. Tuhan bertindak di tengah kesulitan yang sedang di alami Abram. Tuhan yang sama juga bertindak di tengah kesulitan kita, di tengah badai Covid 19 yang sedang menghantam dunia, juga badai apapun yang sedang menghantam perahu kehidupan kita. Kisah Abram mengajarkan kita bahwa hidup beriman harus senantiasa diisi oleh ketaatan dan pengharapan yang berpusat kepada Tuhan. Kita percaya bahwa ada bagian Tuhan dan ada bagian kita dalam perjalanan pemenuhan janji Tuhan dalam hidup ini. Tuhan memelihara, melindungi, dan menuntun kita menurut rencana-Nya. Bagian kita adalah percaya, taat, dan berharap akan pemeliharaan dan perlindungan-Nya, walau menghadapi kesulitan. Kita percaya bahwa Tuhan memelihara kita di tengah badai Covid 19 ketika banyak kematian yang terjadi, kehilangan orang â orang yang kita kasihi, banyak orang yang sakit, rumah sakit penuh, ketakutan, kegelisahan, kepanikan. Tetapi juga melihat banyak mujizat Tuhan, kekuatan dan penghiburan di masa sulit ini. Ternyata mengikut Tuhan dan memenuhi panggilanNya memang tidak seperti yang kita bayangkan. Bukan berarti hidup selamanya enak dan kita memperoleh banyak berkat dari Allah Sang sumber berkat, sebaliknya ada kesengsaraan, masalah, persoalan bahkan badai yang mesti kita hadapi. Tapi tetaplah setia. Tetaplah berharap. Tetaplah percaya. âTuhan bertindak di tengah kesulitanâ. Tuhan sudah menunjukan kepada Abram dan Tuhan juga sedang membuat kita belajar bahwa tidak ada rencanaNya yang gagal. Amin
Pasal 12 10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu. 11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. 12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. 13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau." 14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, 15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. 16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta. 17 Tetapi YAHWE menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. 18 Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? 19 Mengapa engkau katakan dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!" 20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.
ï»żKej. 1210-20 [ITB]10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu. 11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya ăMemang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. 12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. 13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.ă 14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, 15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. 16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta. 17 Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. 18 Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata ăApakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? 19 Mengapa engkau katakan dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!ă 20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya. Abraham disebut ăbapak imană, tetapi kota Roma tidak dibangun dalam sehari. Dari awal perjalanan imannya, panggilan untuk pergi ke tanah perjanjian, hingga mempersembahkan Ishak, untuk mencapai puncak iman, ada gunung dan lembah, iman itu ada tinggi dan rendah. Paragraf ini adalah catatan saat dia kurang beriman. 1 Pergi ke Mesir ayat 10-13. Tanpa bertanya meninggalkan tanah perjanjian, pergi ke Mesir, mengungkapkan sifat manusia yang suram. Sepertinya di luar dugaan manusia bahwa ada kelaparan di tanah yang dijanjikan Allah. Yang lebih tidak terduga bagi para pembaca adalah bahwa tanpa bertanya kepada Allah, dia membawa keluarga dan tanggungannya meninggalkan tanah perjanjian dan mencari perlindungan di Mesir ayat 10. Hal ini juga mempengaruhi Ishak Kejadian 26 dan Elimelekh Kitab Rut, mereka belajar dari contoh. Dalam ayat 11, ăakan masuk ke Mesiră artinya belum memasuki Mesir, tetapi Abram tiba-tiba merasa takut dan meminta Sarai agar berkata kepada orang lain bahwa dia adalah saudara perempuannya, bukan istrinya, untuk menghindari kemungkinan pembunuhan. Ini menunjukkan bahwa rencana Abram untuk pergi ke Mesir adalah buruk dan alasannya tidak kuat. Juga melihat sisi gelap kemanusiaan, yang tidak terbuka. Faktanya, kekhawatiran yang sama tidak hanya terjadi di Mesir, tetapi juga di Kanaan, insiden Abimelekh di Kejadian 20 adalah replika dari kejadian ini. 2 Tiba di Mesir ayat 14-17. Di Mesir, membiarkan orang mengambil istrinya dan menerima harta tanpa merasa malu. Hukum Murphy ăKetika orang takut dengan apa yang terjadi, hasilnya akan benar-benar terjadi.ă Orang Mesir melihat wanita itu sangat cantik, dan sangat merekomendasikannya kepada Firaun. Firaun membawanya ke istana dan memberi Abram sejumlah besar harta, tetapi Abram tanpa malu menerimanya. Jika bukan karena TUHAN Yahweh yang mengirimkan tulah kepada Firaun dan menghentikannya, kisah tentang keluarga Abram mungkin akan berakhir di sini, dan rencana Allah juga akan terhalang. 3 Meninggalkan Mesir ayat 18-20. Firaun menuduh Abram, mengembalikan istrinya, dan mengusir mereka keluar dari Mesir. Hal ini menunjukkan bahwa moralitas Firaun Mesir jauh lebih tinggi dari pada moralitas Abram, tidak hanya Abram tidak menjadi berkat bagi semua orang, tetapi malah menjadi kutukan bagi orang lain, karena perbuatannya ia membawa malapetaka bagi orang lain. RenungkanSetiap orang hebat memiliki masa lalu yang tidak bagus, tetapi setiap orang berdosa juga dapat memiliki masa depan yang cerah. Allah tidak menunggu seseorang menjadi lebih baik sebelum memilihnya, tetapi membuatnya lebih baik setelah dia dipilih. Dan Abraham pergi ke Mesir, di Mesir, dan keluar dari Mesir, juga menjadi tipologi kelak orang Israel pergi ke Mesir dan keluar dari Mesir. Tipologi Seseorang atau sesuatu di dalam Perjanjian Lama yang menjadi bayangan seseorang atau sesuatu yang hadir di dalam Perjanjian Baru. Peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, atau pernyataan-pernyataan dalam Perjanjian Lama dipandang sebagai tipe yang kembali timbul atau dilampaui oleh peristiwa, antitipe, atau aspek Kristus atau wahyu-Nya yang dideskripsikan dalam Perjanjian Baru. Contohnya, Yunus dipandang sebagai tipe Kristus saat ia keluar dari perut ikan dan kemudian tampak bangkit dari kematian. Renungan pemahaman Kitab Kejadian 12-26 Renungan pemahaman Surat atau Kitab yang lain Diterjemahkan dari ăçŸéèȘć»ș Är DĂ o ZĂŹ JiĂ nă, tema Kitab Kejadian 12-26 ditulis oleh LĂ i JiĂ n GuĂł èłŽć»șć dipublikasi pada bulan Maret 2017 merupakan hak cipta copyright Alliance Bible Seminary ć»șéç„ćžéą JiĂ n DĂ o ShĂ©n XuĂ© YuĂ n. Renungan untuk Kalangan Kristen.
renungan kejadian 12 10 20